Jakarta - Pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang di Penjaringan, Jakarta Utara, menewaskan anggota TNI Angkatan Darat (AD), Pratu Sahdi (23). Tiga orang pelaku ditangkap polisi.
Pengeroyokan ini tak hanya menewaskan Pratu Sahdi.
Dua warga sipil juga turut menjadi korban pengeroyokan tersebut.
Tiga Pelaku Ditangkap
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan
menyebutkan tiga orang pelaku telah ditangkap terkait peristiwa tersebut.
Pelaku diperkirakan bertambah.
"Hari ini informasinya baru tiga yang
diamankan. Nanti kita kembangkan lagi," kata Kombes E Zulpan saat
dihubungi, Senin (17/1).
Zulpan belum memerinci identitas dari ketiga
pelaku. Dia menyebut penyidik kini masih melakukan pengejaran kepada terduga
pelaku lainnya.
"Tim masih bergerak. Kan itu pengeroyokan
pelaku lebih dari satu," jelas Zulpan.
Dua Warga Sipil Terluka
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo
mengatakan insiden tersebut tidak hanya menewaskan anggota TNI. Dua warga sipil
juga menjadi korban pengeroyokan.
"Korban tiga (orang). Satu dari rekan kita
TNI yang meninggal dunia dan dua orang dari masyarakat pedagang setempat,"
ujar Kombes Wibowo, Senin (17/1).
Kedua warga sipil tersebut mengalami luka-luka.
Salah satunya masih dirawat di rumah sakit.
Motif Pengeroyokan Masih Diselidiki
Polisi telah menangkap tiga orang pelaku
pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI AD Pratu Sahdi di Penjaringan, Jakarta
Utara. Sejauh ini belum diketahui motif pengeroyokan tersebut.
"Masih kita dalami," kata Kapolsek Metro
Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya kepada detikcom, Senin (17/1).
Febri mengatakan, dari hasil interogasi, satu
pelaku berinisial R mengakui adanya pelaku lain yang melakukan penusukan.
Polisi masih mencari pelaku tersebut.
"Pelaku masih kita cari, kalau dari yang
sudah diamankan dia menyebutkan identitas yang melakukan penusukan,"
ujarnya.
Pomdam Jaya Ikut Bantu Polisi
Polisi telah memeriksa 11 orang saksi terkait
pengeroyokan yang menewaskan Pratu Sahdi ini. Pomdam Jaya ikut membantu polisi
mencari pelaku.
"Pihak kami, Pomdam Jaya, mulai kemarin
sudah berkoordinasi membantu prosesnya," ujar Kapendam Jaya Letkol Indra
Wirawan saat dihubungi, Senin (17/1).
Tanggapan Panglima TNI
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa buka suara
terkait kasus pengeroyokan hingga tewasnya anggota TNI AD di Penjaringan,
Jakarta Utara (Jakut). Andika mengatakan pihaknya meminta keadilan bagi korban
tewas.
"Intinya, kami juga ingin ada keadilan.
Karena mereka melakukan tindak pidana yang menyebabkan anggota TNI AD dan
secara umum menyebabkan orang lain tewas," kata Andika saat ditemui usai
rapat evaluasi Nataru di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (17/1).
Dia mengatakan tim penyidik TNI saat ini telah
berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Namun dia memastikan pengawalan kasus
ini tanpa intervensi.
"Kita akan kawal. Jadi untuk tim penyidik TNI
sudah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Utara, dan kami terus memonitor, tapi
kami tetap tidak intervensi," sambungnya.
Peran Pelaku yang Ditangkap
Polisi menangkap tiga orang pelaku pengeroyokan
yang tewaskan satu anggota TNI AD di Penjaringan, Jakarta Utara. Peran satu
orang pelaku berinisial R diungkap polisi.
Sebelumnya, R dibekuk di daerah Pademangan,
Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara mengatakan, saat kejadian R
berperan memiting korban.
"Peran R membantu memiting korban ketika
korban dipukul tersangka B," kata Wibowo saat dikonfirmasi, Senin (1/17).
"Selanjutnya tersangka B yang masih DPO
melakukan penusukan terhadap korban," imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui
pelaku berjumlah 6 orang. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan
pendalaman terkait kasus ini.
"Dari hasil pemeriksaan kita dapatkan hasil
bahwa pelaku berjumlah 6 orang. Mudah-mudahan kita bisa mengungkap 5 tsk
lainnya, " ujarnya.