Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara tegas mengecam aksi NATO dan sekutunya. Hal itu karena NATO menolak permintaan Ukraina menerapkan zona larangan terbang (no fly zone). Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam jumpa pers menyebutkan, NATO mendukung Ukraina dan sekutunya telah mengirimkan bantuan pasukan dan dukungan lain untuk menghadapi serangan dari Rusia.
Hanya saja, permintaan menerapkan zona larangan terbang dikhawatirkan memicu perang yang lebih besar lagi. Campur tangan NATO yang secara langsung, baik di zona udara maupun darat dalam perang Rusia-Ukraina dikhawatirkan memicu eskalasi perang yang lebih luas ke wilayah Eropa lainnya, bahkan lebih brutal dari saat ini.
“Negara sekutu dalam rapat tadi menyepakati bahwa NATO tidak akan meluncurkan operasi atau mengerahkan pasukan di teritori Ukraina, baik itu di zona udara maupuan darat. Kami bukan bagian dari konflik ini,” kata Stoltenberg dalam jumpa pers usai rapat luar biasa Menteri Luar Negeri NATO, Jumat (4/3/2022).
“Kami memahami keputusasaan warga Ukraina. NATO adalah aliansi defensif. Tugas utama kami adalah menjaga keamanan 30 negara anggota. Kami bertanggung jawab memastikan perang ini tidak menyebar ke luar Ukraina. Dan itu lebih berbahaya dan memicu penderitaan manusia,” lanjut Stoltenberg seperti dilansir laman Youtube NATO, Jumat.
NATO, lanjut dia, tidak mencari perang dengan Rusia. Dia menegaskan, NATO tidak akan menggerakkan operasinya ke wilayah Ukraina, baik udara maupun darat.
“Sebab satu-satunya cara menerapkan zona larangan terbang adalah dengan mengirimkan pesawat dan pasokan NATO ke wilayah udara Ukraina dan menembak jatuh pesawat-pesawat Rusia. Kami memahami keputusasaan Ukraina tapi kalau kami melakukannya justru akan memicu perang lebih besar dan menimbulkan bencana kemanusiaan lebih besar lagi,” kata dia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam NATO karena memberlakukan zona larangan terbang di atas negaranya. Kecaman disampaikan Zelenskyy pada Jumat (4/3/2022) waktu setempat.
“Mengetahui bahwa serangan dan korban baru tidak dapat dihindari, NATO secara sadar mengambil keputusan untuk tidak menutup langit di atas Ukraina. Semua orang yang akan mati mulai hari ini, akan mati juga karena Anda,” kata Zelenskyy dikutip dari ABC News, Sabtu (5/3).
Menurut Zelenskyy, NATO seolah menciptakan narasi bahwa penutupan akses menuju langit Ukraina akan memicu perang dengan Rusia. Dia menyebut sikap NATO adalah cermin hipnosis lembaga tersebut bagi anggotanya sendiri.
Zelenskyy menyebut NATO harusnya lebih memikirkan dampak larangan terbang itu bagi masyarakat dan kemanusiaan di Ukraina.
Pada kesempatan yang sama, dia juga menyebut rencana NATO membeli 50 ton bahan bakar untuk dibagikan ke Ukraina adalah hal yang tidak sebanding dengan penderitaan warganya. Dia menyindir langkah NATO itu tidak ada apa-apanya dibanding pertumpahan darah yang terjadi saat ini di Ukraina.
“Saya tidak tahu siapa yang dapat Anda bela dan apakah Anda mampu. Anda tidak dapat membayar darah kami dengan beberapa liter bahan bakar diesel, yang tumpah untuk Eropa, untuk kebebasan kita bersama, untuk masa depan kita bersama,” ujarnya.
(dce/dce)