Proses evakuasi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hadapi hambatan.
Perihal itu di informasikan Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto yang menerangkan, Jembatan Gladak Perak yang desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang terputus. Imbasnya, akses Lumajang- Malang terputus.
BACA JUGA : Gunung Semeru Mengalami Erupsi
" Kemudian lintas Lumajang- Malang ini tidak dapat dilewati baik roda 2 ataupun roda 4," kata dia saat konferensi pers, Sabtu( 4/ 12/ 2021).
Suharyanto menerangkan, keadaan ini membuat proses evakuasi pengungsi cuma dapat dicoba ke arah Kabupaten Malang.
" Jadi tidak bisa arah Kota Lumajang. Ini keadaan terakhir serta ini kami hendak pembaharuan terus keadaan selanjutnya," ucap dia.
Suharyanto menerangkan, BNPB sudah mengirim tim respon cepat buat mendampingi BPBD kabupaten Lumajang serta BPBD Provinsi Jawa Timur serta Departemen Kesehatan ke posisi musibah.
" Tim hendak berangkat lewat jalan darat serta bawa logistik antara lain selimut makanan siap saji, terpal, tenda darurat, matras serta logistik bawah lain," ucap dia.
BACA JUGA : 13 Orang Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru
Evakuasi Warga
Badan Nasional Penanggulangan Bencana( BNPB) dalam penjelasan tertulis resminya mengatakan awan panas guguran( APG) Gunung Semeru menuju ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api( PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, APG mulai terjadi jam 14. 47 Wib dengan amplitudo maksimal 20 milimeter. Sekitar jam 15. 10 secara visual abu vulkanik APG sangat jelas teramati menuju ke Besuk Kobokan.
Catatan yang dikumpulkan Pusat Vulkanologi serta
Mitigasi Bencana Geologi( PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak
luncur kurang lebih 500- 800 m dengan pusat guguran terletak kurang lebih 500 m
di dasar kawah.